Syok, kacau, dan kemenangan hampa: Begini rasanya buat kesepakatan tarif sama Trump


Coloured cargo containers at a port.

Sumber gambar, Getty Images

Keterangan gambar, Negara-negara dengan perekonomian yang bergantung pada ekspor seperti Thailand sedang berjuang untuk mencapai kesepakatan perdagangan guna menghindari tarif tinggi yang ditetapkan Presiden Trump.

    • Penulis, Jonathan Head
    • Peranan, South East Asia correspondent in Bangkok

Ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif yang menggegerkan pada 2 April lalu, guncangan paling terasa dihadapi negara-negara di Asia Tenggara. Pasalnya, ekonomi negara-negara di kawasan ini dibangun di atas ekspor.

Wartawan BBC yang telah berada di ASEAN selama puluhan tahun berbincang dengan sejumlah taipan yang menggerakkan ekspor negara Asia Tenggara ke AS.

Pungutan tarif mencapai 49% di beberapa negara Asia Tenggara. Dampaknya sangat besar dan menghantam berbagai industri. Mulai dari eksportir elektronik di Thailand dan Vietnam, lalu pembuat chip di Malaysia, hingga pabrik baju Kamboja.

“Saya ingat sekali, saat bangun pagi-pagi dan melihatnya [Trump] berdiri di halaman Gedung Putih sambil bawa papan. Saya berpikir: ‘Saya tidak salah lihat, kan? 36%? Bagaimana mungkin?'” kata Richard Han, yang ayahnya mendirikan Hana Microelectronics, salah satu produsen besar di Thailand.



listgameindo.site

Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad
Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad