UU Tapera digugat ke MK – Mengapa mayoritas pekerja menolak Tapera?


Salah satu rumah subsidi yang berada di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Rumah subsidi ini sudah lama ditinggalkan pemiliknya. Kini rumah tersebut dipenuhi semak belukar.

Sumber gambar, BBC Indonesia

Keterangan gambar, Salah satu rumah subsidi yang berada di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Rumah subsidi ini sudah lama ditinggalkan pemiliknya. Kini rumah tersebut dipenuhi semak belukar.

Undang-Undang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) ibarat musuh bersama bagi sebagian besar pekerja di Indonesia sehingga kini nasibnya berada di meja Mahkamah Konstitusi (MK).

Total ada tiga pihak yang melayangkan gugatan—dua dari kelompok buruh dan seorang pekerja—atas Pasal 7 ayat 1 yang isinya: “setiap pekerja dan pekerja mandiri yang berpenghasilan paling sedikit sebesar upah minimum wajib menjadi peserta”.

Frasa wajib itu, menurut para penggugat, hanya menambah beban finansial sementara tak ada jaminan mereka bakal mendapatkan rumah. Apakah permohonan tersebut bakal dikabulkan?

‘Gaji pas-pasan, malah dipotong Tapera’

Leonardo Olefins Hamonangan belum genap satu tahun bekerja sebagai staf legal di sebuah perusahaan di Jakarta.



listgameindo.site

Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad
Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad