Sumber gambar, ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Rentetan aksi penjarahan rumah milik sejumlah pejabat negara terjadi sejak Sabtu (30/08) sore hingga hingga Minggu (31/08) dini hari. Rangkaian peristiwa tersebut terekam jelas lewat video yang dibagikan warga di media sosial.
Setelah ramai penjarahan di rumah anggota DPR, yakni Ahmad Sahroni, Eko Patrio, dan Uya Kuya, giliran rumah Menteri Keuangan, Sri Mulyani, didatangi massa. Peristiwa ini berlangsung pada Minggu (31/08) dini hari.
Video yang beredar di dunia maya memperlihatkan sejumlah orang mendatangi rumah yang berlokasi di Bintaro, Tangerang Selatan, itu dengan berjalan kaki dan naik sepeda motor.
Video lain memperlihatkan sejumlah orang mengangkut barang-barang dari rumah tersebut, seperti kursi, guci, hingga lukisan.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan massa mendatangi rumah dua anggota DPR, yakni Eko Hendro Purnomo atau dikenal dengan Eko Patrio, dan Uya Kuya pada Sabtu (30/08) malam.
Hingga kini belum ada tanggapan dari pihak berwenang dan pejabat negara yang kediamannya menjadi sasaran massa.
Kantor berita Antara melaporkan sejumlah perabotan rumah tangga, pakaian, hingga barang elektronik tampak berserakan di lantai rumah Eko Patrio. Ada pula serpihan kaca pintu dan jendela yang pecah dilempar benda keras.
Beberapa orang terlihat membawa kursi, lampu, kursi, koper, speaker studio dan kasur keluar dari rumah yang disebut milik wakil ketua Komisi VI DPR tersebut.
Petugas keamanan dan aparat berpakaian loreng lengkap yang bersiaga di luar dan dalam rumah Eko Patrio tampak tak bisa berbuat banyak ketika orang-orang terus berdatangan, demikian dilaporkan Antara.
Sumber gambar, ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
Rumah kedua anggota DPR ini menjadi sasaran massa setelah rumah anggota DPR lainnya, Ahmad Sahroni, didatangi massa pada Sabtu (31/08) sore.
Meski awalnya massa hanya berniat menggelar aksi protes, situasi berubah menjadi aksi penjarahan.
Benda-benda hingga peralatan dapur mewah milik kader Partai NasDem tersebut ludes dibawa kabur warga, seperti dilaporkan Tribunnews.
Dalam insiden tersebut, massa mengambil berbagai barang berharga dari kediaman Sahroni, seperti perabotan, barang elektronik, hingga dokumen penting.
Barang koleksi pribadi Sahroni seperti dua patung figur Iron Man dan Spider-Man, juga turut dijarah.
Sumber gambar, ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Sahroni sendiri dikabarkan tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung. Ia disebut telah bepergian ke luar negeri.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi pihak Sahroni atau dari otoritas atau para pejabat yang rumahnya disantroni massa.
Aksi ini diduga dipicu oleh pernyataan kontrovesial mereka di tengah gelombang demonstrasi menuntut pembubaran DPR setelah muncul kebijakan kenaikan tunjangan DPR.
Kerusuhan yang meluas telah meningkat secara signifikan di seluruh Indonesia menyusul protes pekan lalu di Jakarta yang dipicu oleh tewasnya seorang pengemudi ojek berusia 21 tahun, Affan Kurniawan, yang tertabrak kendaraan taktis polisi.
Para demonstran membakar gedung DPRD di Nusa Tenggara Barat, Pekalongan (Jawa Tengah), dan Cirebon (Jawa Barat). Protes juga terjadi di Bali, Surabaya, Mataram, Semarang, Cirebon, dan Yogyakarta pada Sabtu (30/08).
Sumber gambar, ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Di Makassar, sebuah gedung DPRD dibakar, mengakibatkan setidaknya tiga orang tewas dan beberapa orang luka-luka. Beberapa korban dilaporkan terjebak di dalam gedung yang terbakar.
Di Jakarta, massa yang marah memaksa masuk dan menjarah barang-barang mewah dari rumah beberapa anggota DPRD yang sebelumnya telah melontarkan pernyataan tidak simpatik kepada para pengunjuk rasa yang mengkritik gaji dan tunjangan mereka yang tinggi.
Kerusuhan tersebut mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan kunjungan ke China, dan berjanji untuk memantau situasi secara langsung serta mencari solusi.
Tujuh anggota Brimob telah ditahan terkait kasus Affan Kurniawan, sementara pihak berwenang meluncurkan penyelidikan kriminal.
Di tengah kekhawatiran akan mobilisasi massa secara langsung, TikTok telah menangguhkan fitur siaran langsungnya di Indonesia “selama beberapa hari ke depan” sebagai langkah untuk membatasi konten yang berpotensi menghasut.
Berita ini akan terus diperbarui secara berkala.