Sumber gambar, EPA
Carlo Acutis, seorang remaja Italia kelahiran Inggris, yang dijuluki God’s Influencer alias pemengaruh Tuhan karena kemahirannya menggunakan internet untuk menyebarkan ajaran Gereja Katolik, resmi diangkat sebagai santo atau orang suci oleh Paus Leo pada Minggu (07/09).
Takhta Suci Vatikan telah mengumumkan bahwa Paus Fransiskus akan mengangkat remaja bernama Carlo Acutis itu sebagai santo pada April 2025.
Namun, upacara penahbisan itu ditunda karena kematian Paus Fransiskus.
Acutis meninggal pada 2006, ketika berusia 15 tahun.
Artinya, dia adalah sosok dari generasi milenial pertama – seorang yang lahir dari awal 1980-an sampai pertengahan 1990-an – yang diangkat menjadi orang suci oleh Gereja Katolik.
Sumber gambar, Getty Images
Sebelum seseorang menjadi santo atau santa, harus ada setidaknya dua mukjizat terkait orang yang bersangkutan setelah dia meninggal dunia.
Vatikan telah mengakui terdapat dua mukjizat terkait Carlo Acutis.
Mukjizat pertama terjadi pada 2013. Saat itu, seorang anak asal Brasil sembuh dari penyakit bawaan yang mempengaruhi pankreasnya.
Mukjizat kedua terkait Acutis, yang diakui oleh Paus Fransiskus pada Mei tahun ini, adalah penyembuhan seorang mahasiswa asal Kosta Rika bernama Valeria Valverde di kota Florence, Italia.
Valeria Valverde, 21, menderita pendarahan otak akibat cedera kepala yang ia alami usai kecelakaan sepeda pada Juli 2022 lalu. Harapannya untuk bertahan hidup sudah hampir nol.
Menurut laporan Vatican News, ibu Valeria, yang bernama Liliana, berziarah ke makam Acutis dan berdoa sambil meninggalkan surat dengan harapan agar putrinya sembuh.

Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

Sumber gambar, Getty Images
Pada hari itu juga, Liliana mendapat kabar dari rumah sakit tempat Valeria dirawat bahwa putrinya tiba-tiba kembali bernapas.
“Hasil pemindaian menunjukkan bahwa perdarahan telah hilang dan pada 11 Agustus, perempuan itu dipindahkan ke terapi rehabilitasi.
“Setelah hanya seminggu, jelas bahwa pemulihan total tinggal selangkah lagi,” tulis laporan Vatican News.
‘Influencer Tuhan‘
Carlo Acutis meninggal dunia di Monza, Italia, setelah menderita leukemia. Meski ia lahir di London pada Mei 1991, Acutis menghabiskan sebagian besar dari masa kecilnya di Italia.
Tubuhnya dipindahkan ke Assisi setahun setelah kematiannya dan ditampilkan untuk umum bersama dengan barang-barang peninggalannya yang lain.
Remaja itu memiliki minat besar terhadap komputer dan dilaporkan belajar secara otodidak untuk membuat kode di usia muda.
Selain mendirikan situs untuk paroki dan sekolahnya, ia terkenal karena meluncurkan situs yang mendokumentasikan setiap mukjizat Ekaristi yang dilaporkan.
Situs tersebut diluncurkan beberapa hari sebelum kematiannya.
Setelah ia meninggal, Acutis diberi julukan “influencer Tuhan” karena amalnya yang berhubungan dengan teknologi dan internet.
Pada saat Acutis dibeatifikasi, Paus Fransiskus mengatakan pemuda itu “mengetahui cara menggunakan teknik komunikasi baru untuk mewartakan injil dan mengomunikasikan nilai-nilai dan keindahan.
Banyak umat Katolik menganggapnya sebagai “santo pelindung internet“ karena telah mendedikasikan dirinya untuk berbicara tentang imannya dan membantu orang lain lewat teknologi modern.
Situs yang ia dirikan untuk mendokumentasi mukjizat kini sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan digunakan sebagai materi pameran yang digelar di penjuru dunia.
Hidupnya juga dikenang di Inggris, ketika pada 2020, Uskup Agung Birmingham mendirikan Paroki Beato Carlo Acutis yang mencakup gereja-gereja di wilayah Wolverhampton dan Wombourne.
Ada pula patung Carlo Acutis di Cardin Grotto, sebuah kuil Katolik Roma di Motherwell, Skotlandia.
Kejadian apa yang dapat terhitung mukjizat?
Mukjizat biasanya diselidiki dan dievaluasi selama periode beberapa bulan, dengan seorang memenuhi syarat untuk diangkat menjadi santo atau santa ketika sudah memiliki dua mukjizat terkait dengan nama mereka.
Suatu kejadian dapat tergolong mukjizat ketika peristiwa itu dipandang sebagai sesuatu yang tidak mungkin terjadi secara alami. Misalnya, kesembuhan seorang yang sekarat secara tiba-tiba.
Sebelum Acutis, orang terakhir yang dikanonisasi adalah Maria Antonia de Paz y Figueroa, atau yang dikenal Mama Antula, seorang biarawati dari abad ke-18.
Ia menjadi orang suci perempuan pertama dari Argentina.

Ada beberapa langkah yang diperlukan bagi seseorang bisa menjadi santo di Gereja Katolik, berikut di antaranya:
Proses untuk menjadikan seseorang sebagai santo biasanya tidak dapat dimulai hingga setidaknya lima tahun setelah kematian mereka. Tetapi masa tunggu ini, dalam beberapa keadaan, dapat dicabut oleh Paus.
Sebuah penyelidikan kemudian dilakukan untuk memeriksa apakah orang tersebut menjalani hidup mereka secara kudus. Bukti dikumpulkan, dan jika kasus diterima individu tersebut disebut “hamba Tuhan”.
3) Bukti ‘kebajikan heroik’
Departemen yang membuat rekomendasi kepada Paus tentang santo kemudian meneliti buktinya.
Jika kasusnya disetujui, itu diteruskan ke Paus yang memutuskan apakah orang tersebut menjalani kehidupan “kebajikan heroik”. Jika demikian, mereka bisa disebut “terhormat”.
Tahap selanjutnya, beatifikasi, yang membutuhkan mukjizat terkait dengan doa yang dibuat untuk calon santo setelah kematian mereka.
Mukjizat itu perlu “diverifikasi” dengan bukti sebelum diterima. Setelah beatifikasi, calon diberi gelar “diberkati”.
Ini adalah langkah terakhir seseorang yang telah meninggal dijadikan santo. Untuk mencapai tahap ini, biasanya dibutuhkan bukti mukjizat lain yang berkaitan individu yang bersangkutan.