Perang Dunia II: Kisah ianfu, budak seks militer Jepang dalam Perang Asia-Pasifik


ianfu, jepang, perang dunia II

Sumber gambar, BBC/Haryo Wirawan

Keterangan gambar, Salah satu penyintas ianfu, Sri Sukanti, baru berusia sembilan tahun saat peristiwa kelam itu terjadi.

    • Penulis, Ayomi Amindoni
    • Peranan, Jurnalis BBC News Indonesia

Kekalahan Jepang pada 14 Agustus (atau 15 Agustus sesuai kalender Jepang) mengakhiri Perang Dunia II dan memicu proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, 80 tahun lalu. Kini, momen kekalahan Jepang diperingati sebagai Hari Ianfu Internasional untuk mengenang korban perbudakan seksual militer Jepang.

Direkrut dengan janji palsu atau diculik secara paksa dari rumah, para perempuan remaja yang dikenal sebagai “ianfu” atau penghibur ini mengalami kengerian tak terperi di balik dinding tersembunyi.

“Mbah saya, Mbah Tugirah, pernah waktu zaman penjajahan Jepang ‘disenangi’ sama [tentara] Jepang,” tutur Anik Sukaningsih, salah satu generasi ketiga penyintas ianfu di Indonesia.

“Dia disiksa, dianiaya, terus kalau enggak mau diperkosa, enggak mau ‘disenangi’ itu dipukul,” lanjutnya.



listgameindo.site

Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad
Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad