Politik: Mengapa usulan gelar pahlawan untuk Marsinah dan Soeharto problematik?


Para pengunjuk rasa di luar Kantor Luar Negeri Inggris 20 Mei di London, bertepatan dengan demonstrasi di Indonesia yang menyerukan Presiden Soeharto untuk mengundurkan diri

Sumber gambar, AFP via Getty Images

Keterangan gambar, Para pengunjuk rasa di luar gedung Kementerian Luar Negeri UK di London pada 20 Mei 1998, bertepatan dengan demonstrasi di Indonesia yang menyerukan Presiden Soeharto untuk mengundurkan diri.

Para akademisi dan aktivis menilai usulan gelar pahlawan nasional untuk Marsinah dan Soeharto secara bersamaan sebagai “upaya transaksional dan manipulasi sejarah” untuk “menutup pintu keadilan” dan “menghapus dosa rezim” terhadap pelanggaran hak asasi manusia masa lalu.

Peneliti Institut Kajian Krisis dan Strategi Pembangunan Alternatif, Ruth Indiah Rahayu, menilai pengusulan Marsinah sebagai pahlawan nasional merupakan cara lain dari pemerintah agar publik bisa menerima pengusulan Soeharto sebagai pahlawan nasional.

Padahal, kasus pembunuhan Marsinah terjadi pada era pemerintahan Soeharto. Pemerintah pada masa itu dituduh tidak serius dalam mengusut tuntas kasusnya. Bahkan, pemerintah saat itu diduga terlibat dalam upaya rekayasa persidangan yang menghasilkan pembebasan para terdakwa di tingkat kasasi.

“Sekarang, [Soeharto] disandingkan dengan Marsinah. Ingat, kasus pembunuhannya belum ada keadilan, belum diakui negara. Kok tiba-tiba dikasih gelar kepahlawanan? Keadilannya dulu. Ini kan manipulatif, untuk membius massa, memanipulasi kesadaran massa,” kata Ruth.





listgameindo.site

Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad
Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad