Samin, Kendeng, hingga golput besar-besaran – Mengapa ‘gerakan rakyat’ di Pati sangat masif?


Dalam unjuk rasa yang dihadiri sekitar 100 ribu warga itu menuntut Bupati Pati Sudewo agar mundur dari jabatannya karena dinilai arogan dan sejumlah kebijakannya tidak pro ke masyarakat.

Sumber gambar, ANTARA FOTO/Aji Styawan

Keterangan gambar, Massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Pati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/08).

Perlawanan warga Pati, Jawa Timur menolak kebijakan Bupati Sudewo yang mereka sebut “semena-mena” dengan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sebesar 250%, tak lahir secara tiba-tiba, kata peneliti.

Jauh sebelum itu, bibit-bibit perlawanan dalam orang-orang Pati sudah muncul dari sosok Samin Surosentiko, komunitas adat Sedulur Sikep dan fenomena golput yang meluas pada Pilkada Pati tahun 2011.

Apakah aksi demonstrasi di Pati bisa menular ke daerah lain yang juga mengalami kenaikan pajak besar-besaran? Sejauh apa gerakan warga Pati akan berkembang setelah aksi unjuk rasa 13 Agustus lalu?

‘Kami sempat dijuluki massa bayaran’

“Saya yang sudah berusia 52 tahun, baru hari ini mendengar ontran-ontran [kehebohan] di Pati,” ungkap Suparni terperangah.



listgameindo.site

Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad
Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad