Tarif Trump: Para pekerja tekstil di Asia hasilkan profit untuk perusahaan AS, ‘kini anak-anak mereka terancam kelaparan’


pekerja garmen, sri lanka

Sumber gambar, AFP via Getty Images

Keterangan gambar, Ilustrasi pekerja garmen di Sri Lanka.

    • Penulis, Kelly Ng
    • Peranan, BBC News
    • Penulis, Amandika Cooray
    • Peranan, BBC Sinhala, Colombo
    • Penulis, May Titthara
    • Peranan, BBC News, Phnom Penh

Jutaan pekerja industri tekstil di seluruh Asia, yang selama ini sudah hidup pas-pasan, cemas bakal kehilangan pekerjaan mereka. Pasalnya, implementasi tarif ekspor yang diterapkan Amerika Serikat (AS) tinggal menghitung hari.

Tarif ekspor yang harus dibayar berbagai negara jika hendak menjual barang ke AS akan berlaku pada 1 Agustus mendatang.

Dua dari sekian banyak negara yang bakal terdampak adalah episentrum produksi pakaian, yaitu Kamboja dan Sri Lanka. Dua negara ini sangat bergantung pada AS, yang merupakan pasar ekspor barang tekstil mereka.

Kamboja dan Sri Lanka masing-masing harus membayar tarif sebesar 36% dan 30%. Dua negara itu memproduksi sebagian besar produk pakaian merek global yang berbasis di AS, seperti Nike, Levi’s, dan Lululemon.



listgameindo.site

Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad Left Ad
Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad Right Ad